Penyusunan Modul Fisika Berbasis Asesmen Kompetensi Minimum Bagi Guru Fisika Madrasah Aliyah di Kabupaten Jember
Abstract
Pembelajaran di sekolah harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu, sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus mendesain perencanaan pembelajaran sebelum diimplementasikan di dalam kelas. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Salah satu sistem pendukung pembelajaran yang dapat didesain oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran adalah bahan ajar dalam bentuk modul. Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam belajar secara mandiri. Modul pembelajaran dapat didesain dengan mengintegrasikan berbagai aktivitas belajar dan alat penilaian yang berorientasi pada asesmen kompetensi minimum. Guru mata pelajaran fisika dalam naungan MGMP Fisika MAN 2 Jember memiliki masalah dalam hal melakukan kegiatan pengembangan profesi utamanya penulisan modul fisika. Tim pengusul yang merupakan para dosen di FKIP Universitas Jember merasa perlu untuk pengadaan pelatihan penulisan modul fisika untuk para guru di sekolah tersebut. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis modul fisika yang berpotensi untuk digunakan untuk mendukung proses pembelajaran fisika yang berkualitas sehingga mereka mampu mengembangkan kompetensi profesionalisme guru.


Metrics
References
Anderson, L. dan D. A. Krathwohl. 2001. Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Astuti, M., W., Hartini, S., & Mastuang, M. 2018. Pengembangan modul IPA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor untuk melatihkan keterampilan proses sains. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 6(2), 205-218.
Chaerunnisa, V., Syauqiyah, S. G., Ekanara, B. 2017. Pengembangan perangkat pembelajaran Biologi berorientasi pengembangan kecerdasan majemuk siswa pada konsep sel kelas XI SMA. Biodidaktika, 12(1), 30-37.
Dharma, S. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Kilbane, C. R. dan N. B. Milman. 2014. Teaching Models: Designing Instruction for 21st Century Learners. New Jersey: Pearson.
Ma’ruf, Z. 2009. Implementasi pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan (pakem) untuk pendidikan sains di sekolah. Jurnal Geliga Sains, 3(2), 19-28.
Orlich, D. C., R. J. Harder., R. C. Callahan, M. S. Trevisan, dan A. H. Brown. 2010. Teaching Strategies: A Guide to Effective Instruction, Ninth Edition. Boston: Wadsworth.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dalam Pendidikan Dasar dan Menengah.
Popham, W. J. 2017. Classroom Assessment: What Teachers Need to Know. Boston: Pearson.
Prabowo, C. A., Ibrohim, I., Saptasari, M. 2016. Pengembangan modul pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium virtual. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan, 1(6), 1090-1097.
Smaldino, S. E., D. L. Lowther, C. Mims. 2019. Instructional Technology and Media for Learning; 12th Edition. New Jersey: Pearson.
Supeno, S., Bektiarso, S., & Munawaroh, A. 2018. Pengembangan pocketbook berbasis android untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Fisika (SNF), 2, 76–83.
Yuniati, S & Prayoga, S. 2019. Pengaruh manajemen perencanaan pembelajaran terhadap kinerja guru SMA Negeri di kota Mataram. Jurnal Kependidikan, 5(2), 133-140.
Copyright (c) 2021 Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

